Menjadi biasa, itu luar biasa.
Aku terbiasa bersamamu lalu tidak, itu sungguh menyiksa
Tak mampu kutepikan
Nyatanya, rumah hatimu adalah tumpah rinduku
Berkemah merangsek sumsum
Mengibarkan bendera kegelisahan yang membukitkan luka, juga bahagia
Jika boleh memilih, aku membutuhkan rindu sebagai Kata Keramat yang ingin ku dengar dari bibirmu, setiap hari
skip to main |
skip to sidebar
Pages
Senin, 01 April 2013
Dear You "Notasi"
Pada akhirnya, perjalanan panjang bisa memahamkan
Di posisi mana, arti hadir kita.
Sekadar remah atau senyata emas
Jatuh cinta pada pandangan pertama, itu mungkin terjadi.
Tapi, sekali lagi, waktu juga yang akan menguji
Tak butuh menjadi siapa atau apa aku di matamu
Ketika jatuh cinta telak di hatimu,
Aku adalah aku tanpa awalan atau akhiran.
Ketika kamu jatuh telak dihatiku,
Kamu adalah kamu tanpa notasi berurutan di hatiku
Di posisi mana, arti hadir kita.
Sekadar remah atau senyata emas
Jatuh cinta pada pandangan pertama, itu mungkin terjadi.
Tapi, sekali lagi, waktu juga yang akan menguji
Tak butuh menjadi siapa atau apa aku di matamu
Ketika jatuh cinta telak di hatimu,
Aku adalah aku tanpa awalan atau akhiran.
Ketika kamu jatuh telak dihatiku,
Kamu adalah kamu tanpa notasi berurutan di hatiku