Pages

Sabtu, 11 Agustus 2012

Buat Para Secret Admirer


Hai, ada yang secret Admirer di sini? Kalo ada baca tulisan di bawah ini yuk :D
Aku tak tahu dia…
Pertama, hanya sepintas kulihat wajahnya.
Dan sejak itu, aku mengaguminya…tepat di detik aku melihatnya.
Entah apa yang kupikirkan saat itu.
Tapi ini hanya rasa yang biasa kukira.
Layaknya gadis yang memuja-muja pujaan hatinya..
Kerap aku pun melakukan hal yang sama.
Seperti ini rasanya mengangumi seseorang yang tak ku kenal rupanya.
Membayangkan wajahnya setiap saat, memimpikannya di waktu tidur, hal yang sangat wajar terdengar.
Di masa SMA, mungkin ini hal yang pertama yang aku rasakan dari pernyataan bahwa “Masa SMA adalah masa yang paling indah”.
Indah??…
Itu pertanyaannya.
Indah yang bagaimana?
Mengagumi seseorang adalah sesuatu yang indah. Ya…kukira begitu.
Tapi aku merasa ini bukan sekadar indah, lebih mendekati keanehan dan kegilaan.
Betapa tidak?
Aku yang merasakannya sendiri. Mengagumi seseorang, dalam hal ini aku adalah sebagai pengagum rahasia alias secret admirer.
Aneh dan gila. Dua kata yang pas ditujukan pada perasaan yang aku rasakan ini.
Berawal dari hanya sekadar suka, tertarik, dengan berkata “boleh juga nih cowok?”,
menjadi timbunan perasaan indah yang sulit terungkapkan…
Singkatnya adalah “Aku menyukainya, sangat. Lebih dari suka dan tertarik. Tapi ini rasa yang terlatih. Rasa yang dilatih khusus untuk mengertimu. Aku ini sudah lelah memendam. Padamu, seseorang yang kuanggap sebagai superhero. Rasa ini…lebih tepatnya adalah cinta. Yaa..CINTA. Aku sangat mencintainya. Entah apa telah salah aku berperasaan begini. Lantas aku harus bagaimana? Terus memendam dan sakit? Atau bagaimana? Menyatakannya? Itu gila!”
Manusia macam apa aku ini…terlalu terbawa arus..lepas kontrol.
Aku seharusnya bisa lebih mengerti keadaan.
Ini sangat tidak memungkinkan.
Siapa diriku ini?
Anak berprestasi yang memiliki segudang piala di lemari kacanya? Atau seorang anak yang populer di sekolah karena penampilannya? Atau mungkin seseorang yang aktif di berbagai kegiatan sekolah, baik ekstrakurikuler maupun organisasi?
Jawabannya adalah TIDAK KETIGA-TIGANYA!!
Hanya seseorang yang menganggap dirinya terjebak dalam tempurung. Tak tau apa-apa.
Aku itu bukan siapa-siapa. Bukan si ahli menarik perhatian,, itu memang bukan keahlianku.
Untuk mendapatkan teman saja, aku harus ‘bertapa’ terlebih dahulu.
Karena aku bukan termasuk orang yang mudah bergaul dan mempunyai bayak teman dan koneksi.
Jika berbicara mengenai penampilan…
Aku juga bukan seseorang yang berhasil menjadikan dirinya ‘berpenampilan menarik’.
Selalu meyakini diri bahwa ‘kecantikan itu relatif’…
Yaa…memang benar.
Tetapi bukan begitu maksud yang sesungguhnya,,
Relatif jika kepepet. Itu yang benar.
Bahkan beberapa pria yang berjejer dan dihadapkan oleh beberapa wanita dengan berbagai tingkat kecantikan pun pasti sudah satu hati untuk memilih satu diantara perempuan itu tadi. Yaa…yang tercantik.
Berarti mereka sudah menetapkan kategori kecantikan dalam satu kotak yang terkunci dan tentu saja perempuan tidak boleh tau.
Aku memang bukan seseorang yang berkacamata tebal, rambut berkepang dua, dan atau sejenisnya yang mengarah pada kecupuan.
Aku yang teramat biasa. Itu yang menjadi masalah. That’s the problem guys…
Aku yang tenggelam dalam keramaian dan kegaduhan dunia.
Itu aku.
Aku yang terlalu mencintai seseorang yang belum tentu mau mengenalku.
Salahku.
Itu salahku.
Aku telah bersalah karena terlalu mengharap pada ketidakpastian atau bahkan ketidakmungkinan.
Ini sungguh sulit.
Amat sangat menyulitkan.
Aku terlalu disudutkan pada perasaan ini. Perasaan yang terlalu indah. Yang serba tidak mungkin.
Semua kini serba terlalu.