360 hari
Terlalu banyak hal yang saya alami di tahun 2017. Bahagia,
sedih, senang, susah, gembira, tangis. Ah banyak sekali. How time flies! Cepat
sekali. Sekarang awal tahun 2018. Keadaan jauh berbeda dengan awal tahun 2017.
Meskipun demikian, banyak hal yang saya syukuri di awal tahun ini. Semoga rasa
syukurnya akan bertambah dari hari ke hari
2017 banyak mengajarkan saya pelajaran hidup. Bahkan saya
rasa 2017 akan selalu saya kenang. Terlalu banyak hal yang membahagiakan dan
menyedihkan yang saya alami. Dan hal tersebut patut di syukuri. Tidak akan ada
hari ini jika tidak ada hari kemarin. Waktu-waktu lampau saling bekerja sama
untuk menciptakan hari ini.
2017 diawali dengan kebahagiaan menemukan seseorang yang
saat itu saya harapkan akan menjadi tempat berbagi untuk tahun tahun
selanjutnya. Nyatanya harapan itu terlalu dini untuk tercipta. Terlalu
mengada-ngada untuk seseorang yang waktu itu baru saya kenal. Untuk seseorang
yang bahkan belum 100% saya kenal luar dan dalamnya. Untuk seseorang yang saya
cintai dengan begitu mudah. Rasa bahagia yang mulai sedikit demi sedikit
bertambah besar hingga saya lupa akan sekitar. Hingga duniaku terasa hanya dipenuhi dengan
dia. Bahagia. Itu awalnya.
Awal 2017, definisi kebahagiaan hanya tentang kebersamaan
dengan dia. Namun akhir 2017 mengajarkan saya sebaliknya.Bukan tentang
kesedihan,tetapi tentang kebahagiaan meskipun tanpa dirinya. Saya kira, bahagia
itu hanya tercipta ketika bersama dengannya, namun nyatanya tidak.
Bahagia yang diajarkan akhir 2017 nyatanya jauh lebih nyata
dari apa yang awal 2017 ajarkan. Bahagia. Titik. Tanpa jeda.
Awal 2017, bahagia meski harus berjuang menghadapi rasa
khawatir dan nethink yang justru merusak definisi bahagia itu sendiri.
Awal 2017, bahagia meskipun bagimu dirinya jauh lebih
berarti dari dirimu
Awal 2017, bahagia meski di hati ada yang terasa hampa
Awal 2017, bahagia meski saya tahu ada yang kurang
Akhir 2017, ada perpisahan. Perpisahan yang bahkan tidak
pernah saya bayangkan akan sangat menyakiti saya dengan sangat dahsyat. Jika
dahulu dengan entengnya saya akan memilih sakit hati daripada sakit gigi,
sekarang rasa-rasa saya mulai tak tahu menentukan pilihan saya.
Akhir 2017, orang-orang datang silih berganti.
Ada yang hanya sekedar ingin tau, dan ada yang benar-benar
peduli.
Ada yang benar-benar peduli,
dan ada yang hanya ingin sekedar berbasa basi
Ada yang berbasa basi, dan ada yang memberi solusi
Akhir 2017, terasa berat. Memori masih enggan untuk
melupakan, namun sakit dalam diri tak bisa lagi terelakkan. Tidur yang tak
tenang, bahkan saat tersadarpun masih terasa tidak tenang. Beruntunglah ada
banyak sekali orang-orang terkasih yang bersedia mendengarkan keluh kesah,
curhatan tengah malam dengan emosi yang sulit untuk stabil. Kadang-kadang
berakhir dengan tawa, namun detik berikutnya berujung air mata.
Minggu demi minggu berlalu, ada ketenangan yang mulai saya
depatkan. Berlahan-lahan, rasa sakit mulai berkurang hingga hari ini rasanya
sudah amat melegakan. Semuanya tidak pernah lepas dari campur tangan Allah yang
bahkan tidak pernah bosan mendengar curhatan hambanya ini
Ispa my luv (i love this gurl so much <3, si anak yang
tengah malam rela saya telpon dengan suaraku yang serak karna nangis
berkepanjangan, yang kisahnya sama dengan kisahku, yang selalu ada saat saya
butuh, yang luvly sekali)
Qulhaq (curhat sama kakak sendiri bikin tenang adem ayem dan
karna curhat sama dia jadinya saya sudah tidak ada niat untuk ngestalk apapun.
Really helpJ))
Ilmi (teman jalannya ifah yang selalu kosong karna doinya
jauh yey)
Dian (yang sarannya sangat cukup membuat saya tenang)
Kak Azis (my forever enemy tapi terbaik sekali saat jadi
pendengar setia kisahku dan pemberi saran yang baik meski kisah cintanya
sendiri nda pernah beres)
Dll
AH TERIMA KASIH BANYAK. I GOT MUCH LOVE IN 2017.
Bahagia. Dan mungkin ini definisi bahagia yang sesungguhnya.
Benar-benar tidak pernah berekspektasi bahwa bahagia itu
ternyata benar-benar sederhana.
Akhir 2017 luar biasa. Kuncinya ikhlas dan bersyukur.
Ikhlaskan yang telah pergi dan syukuri yang kamu miliki
Terima kasih Allah,
kebahagiaan ini tidak ternilai.
Xoxo
-Nurkholifah