Pages

Senin, 25 Februari 2013

Renungan

Kadang merasa menjadi hamba Allah yang paling sering mengeluh ini itu. Padahal sebenarnya masih banyak yang lebih pantas untuk mengeluh.

Lalu mengapa saya masih saja terus mengeluhkan ini itu kepada Tuhan? Bukankah Tuhan sangat berbaik hati memberikan saya hidup seindah ini. Hidup berkecukupan, di berikan orang tua yang sangat teramat baik, di berikan kakak yang amat bijak dan sabar, kakek nenek yang sangat sayang sama saya, keluarga-keluarga lain yang tentunya tak ada duanya. Sekali lagi ku tanyakan, untuk apa mengeluh?

Sering nonton acara di salah satu stasiun tv swasta, acaranya membahas tentang kehidupan orang-orang pinggiran. Kadang nangis sendiri melihat ketegaran bagai batu karang. Keras dan kokoh. Kadang, ketegaran yang mereka miliki membuat saya iri sendiri.

Bagaimana tidak, ketegaran yang mereka miliki sama skali tak ada tandingannya. Coba bandingkan dengan saya. Dikit-dikit nangis, dikit-dikit ngeluh. huh lebay

Kadang kala, ketika saya sedang menyaksikan acara tersebut, beberapa pertanyaan muncul di benak saya.

Bagaimana bisa, tubuh yang telah dimakan usia itu masih dapat bekerja sekeras itu?

Bagaimana bisa bocah di bawah umur itu melakukan pekerjaan yang seharusnya di lakukan oleh orang dewasa?

Bagaimana bisa, wanita itu mengerjakan pekerjaan yang harusnya di lakukan oleh pria?

Bagaimana bisa, mereka menahan rasa dahaga dan lapar yang menyelimuti tubuh mereka?

Jujur saja, saya tak tahu harus melakukan apa bila berada di posisi mereka. Mungkin tiap hari akan saya habiskan dengan menangis tersedu-sedu. Sungguh saya tak dapat membayangkan hari-hari saya bila hidup seperti mereka.

Satu hal yang dapat saya tarik dari kehidupan mereka adalah
Jika mereka (orang yang lebih susah darimu) tak mengeluh, mengapa engkau harus mengeluh? 


0 komentar:

Posting Komentar