Pages

Selasa, 16 November 2021

 Kadang saya takut nulis segala keresahan disini. Takut ada yang baca. Tapi, gak punya tempat pelarian lain. Jadi jika ada yang nemu tulisan ini dan mengenalku di real life, anggap saja kamu sedang membaca tulisan orang yang tidak kamu kenal, ya. Tolong

Oya bentar lagi akhir tahun. Planning jalan-jalannya udah ada. Pengen kabur dari kota ini rasanya. Maka dari itu, pas tau bakalan ada liburan, aku jadi orang yang bersemangat. Bayangin diri pakai headset selama perjalanan. Flashback tentang apa yang udah dilaluin dalam satu tahun terakhir ini. dan berterima kasih dengan diri sendiri.

Halo ifah, you can through this! 

Gaada yang tau kamu akan menjalani jalan seperti ini. Sulit ya? Iya, sulit sekali. Tapi kamu bisa melaluinya. Sedikit demi sedikit. Dengan rasa sakit yang mungkin sudah terasa hambar. Gakpapa. Siapa sangka kamu bisa sebegini kuatnya melalui ini semua? Gak ada. Bahkan, akupun yang sudah menemanimu selama 25 tahun lebih, gak pernah nyangka kamu bisa sampai di sini. Masih bisa bernafas dengan baik. Masih bisa tersenyum lebar dan ketawa terbahak-bahak di tengah semua hal yang mungkin tergolong sulit untuk orang lain. Gakpapa faah, pembelajaran. 

Dulu kata ikhlas bahkan cuma terucap di mulut. Sekarang justru tau rasanya seperti apa. Tidak hanya di hajar sekali. Tapi berkali-kali. Rasanya? tidak bisa di jelaskan. Yang aku tau, bahwa kata pepatah bijak tidak selamanya benar. Titik yang telah aku lalui adalah titik yang membuatku benar-benar menyerahkan semuanya kepada Tuhanku. Terserah Tuhan aja, Tuhan aja yang ngatur. Kemarin aku yang ngatur justru berantakan. Aku cuma pasrah pada takdirku, pada apa yang Tuhan pilih dengan doa sederhanaku "semoga aku bisa melaluinya dengan baik"

Tidak ada yang lebih menguatkanku daripada ucapan kedua orang tuaku, 

"Jangan bingung nak, selalu berdoa, berusaha, serahkan sama Allah. Semoga lulus nak. Aamiin Ya Rabb. Semangat nak"

"Sehat-sehat nak, semoga kita jalani kuliahta dengan mulus dan lancar"

Doa orang tuaku, harapan orang tuaku. Ah, aku kembali menangis saat menuliskan kalimat chatnya.

0 komentar:

Posting Komentar